Halaman
139
Sistem Regulasi
1.
Regulasi
3.
Hormon
2.
Otak
4.
Indra
Bab IX
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat menjelaskan sistem regulasi kalian baik saraf, endokrin
maupun alat indra, selain itu kalian akan mampu menjelaskan kelainan atau penyakit yang bisa
terjadi pada sistem regulasi.
Sistem
Regulasi
Untuk mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perhatikanlah
peta konsep
berikut!
Setelah peta konsep kalian kuasai, perhatikan kata kunci yang merupakan kunci pemahaman
dalam bab ini! Berikut ini
kata kunci
dari bab IX:
Sumber gambar:
CD Image
1. Kelenjar Hipofisis
2. Kelenjar Tiroid atau
Kelenjar Anak Gondok
3. Kelenjar Paratiroid atau
Kelenjar Gondok
4. Kelenjar Epifise
5. Kelenjar Suprarenalisa
atau Kelenjar Anak
Ginjal atau Kelenjar
Adrenal
6. Kelenjar Langerhans
7. Kelenjar Usus dan
Lambung
8. Kelenjar Kelamin
Sistem Regulasi
Kelainan atau Penyakit pada
Sistem Regulasi Manusia
Indra
Endokrin
1. Indra Penglihatan
2. Indra Pendengaran
3. Indra Penciuman
4. Indra Pengecap
5. Indra Peraba
Saraf
Susunan Sistem
Saraf Manusia
Sel Saraf
dipahamkan dengan
meliputi
meliputi
dijelaskan melalui
140
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Bermimpi kadang menyenangkan, kadang menyedihkan. Otak yang
bermimpi memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang belum lama
terjadi. Otak menyimpan kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank
ingatan dan membuang yang lain, walaupun yang bermakna itu tidak jelas bagi
sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering terjadi pada tingkat yang dalam dan primitif
dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah otak, di dalamnya terdapat berbagai
rahasia kesadaran, pemikiran-pemikiran, pertimbangan, kecerdasan, ingatan,
bahasa, dan aspek-aspek lain "keunikan manusia” atau "kemanusiaan yang unik".
Gambar 9.1
Otak yang bermimpi memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang
belum lama terjadi
Sumber:
Dok.Penerbit
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
140
Sistem Regulasi
141
Otak
Saluran tulang
belakang
Saraf-saraf perifer
di lengan
Saraf-saraf perifer
di tungkai
Saraf-saraf interkostalis
ke tulang-tulang iga
Gambar 9.2
Sistem saraf
Sumber:
Jendela Iptek Jilid 9, 2001 : 58
Suatu negara modern akan lumpuh, jika tidak memiliki sistem
komunikasi telepon yang menggunakan kabel-kabel yang tersebar di kota-
kota besar dan kecil. Tanpa sistem saraf, tubuh akan mengalami hal yang
sama. Saraf adalah jaringan komunikasi tubuh. Saraf-saraf membawa
pesan-pesan ke dan dari, memberi tahu, dan melakukan koordinasi.
1.
Sel Saraf
Unit dasar sistem saraf, yaitu sel saraf
atau neuron. T
ubuh utama neuron sama
dengan sel-sel yang lain. Sel ini juga
mempunyai ujung-ujung cabang yang
halus yang disebut dendrit, dan satu
bagian yang lebih panjang, seperti kawat,
disebut akson. Sinyal-sinyal listrik saraf
diterima dari neuron-neuron yang lain
melalui celah sempit yang disebut sinapsis,
menuju ke dendrit. Sinyal-sinyal berjalan
sepanjang selaput sel menuju akson.
Selanjutnya, membentuk sinapsis dengan
neuron-neuron lain sepanjang sistem saraf.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.
Neuron sensorik (neuron aferen)
Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya
berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk
menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b.
Neuron motorik (neuron efektor)
Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan neuritnya
berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap
suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari
susunan saraf ke efektor
.
c.
Neuron asosiasi
Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1
)
Neuron konektor
Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain.
A.
Saraf
142
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
2)
Neuron ajustor
Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik
yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.
2.
Susunan Sistem Saraf Manusia
Susunan sistem saraf manusia dapat dijelaskan lewat skema sistem
saraf berikut:
a.
Sistem saraf sadar
1)
Sistem saraf pusat
a)
Otak
Perhatikan penampang otak berikut!
Otak besar
Otak tengah
Sumsum
lanjutan
Sumsum tulang
belakang
Otak
Sumsum
12 pasang serabut saraf otak
(saraf cranial)
31 pasang sumsum tulang
belakang (saraf spinal)
Sistem saraf
pusat
Sistem saraf
tepi
Sistem saraf simpatis
Sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf
sadar
Sistem saraf
tak sadar
(otonom)
Sistem
saraf
Otak kecil
Skema
Susunan sistem saraf manusia
Otak depan
Lobus frontalis
Bulbus olfaktori
Saraf optikus atau
mata bersatu di sini
Batang otak
Arteri-arteri pada lingkaran
Willis
Bagian kiri otak kecil
Bagian kanan otak kecil
Arteri karotis interna
Gambar 9.3
Otak dilihat dari bawah
Sumber:
Jendela Iptek Jilid 9, 2001 : 60
Sistem Regulasi
143
Otak berada di dalam tulang tengkorak diselaputi oleh selaput
meninges yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian luar: duramater
(selaput otak keras), bagian tengah: arachnoid (selaput sarang laba-laba),
bagian dalam: piameter (selaput otak lunak).
Bagian-bagian otak
(1) Otak besar (cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat.
Diduga, semakin banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum
terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal.
Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut
korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer
ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.
Otak besar juga dapat dibedakan menjadi:
(1) Otak depan (lobus frontalis).
(2) Otak belakang (lobus parietalis), bersifat sensoris yang peka terhadap
perubahan suhu, tekanan, dan sentuhan pada kulit.
Pembagian ini diakibatkan adanya batas berupa sulkus.
Berdasarkan fungsinya sebagai penerima sensasi pengindraan dan
pengendali aktivitas organ sehingga bersifat motoris, serebrum
dikelompokkan menjadi:
(a) Daerah sensorik, berhubungan dengan penerimaan rangsang dari
penerima rangsang (reseptor).
(b) Daerah motorik, untuk memberi tanggapan terhadap rangsang yang
sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana (efektor) seperti otot dan
kelenjar.
Bagian bawah daerah motorik terdapat daerah broca yang
berhubungan dengan kemampuan bicara.
(c) Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensorik dengan
daerah motorik, daerah ini berhubungan dengan proses belajar, seperti
berpikir, mengingat, menalar, pengambilan keputusan, dan
kemampuan belajar bahasa.
144
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
(2) Otak tengah
Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus
yang berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah
terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk
mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.
(3) Otak depan
Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima
semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke
area sensorik. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh,
pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan sikap
agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang
mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.
(4) Otak kecil (cerebellum)
Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil
merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta
posisi tubuh. Tepat di bagian bawah serebelum terdapat jembatan varol
yang berfungsi menghantarkan impuls otot-otot bagian kiri dan kanan
tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak besar dengan otak
kecil.
b)
Sumsum
Sumsum dikelompokkan menjadi:
(1) Sumsum lanjutan (medula oblongata)
Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang
menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya
untuk mengatur denyut jantung, pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa, batuk, dan
muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan
otak dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.
(2) Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Terdapat di dalam rongga tulang belakang.
Fungsinya sebagai penghubung impuls dari dan ke otak, memberi
kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar berwarna
putih dan bagian dalam kelabu.
2)
Sistem saraf tepi
Dinamakan juga sistem saraf perifer, sistem saraf ini mengatur dari dan ke
sistem saraf pusat.
Sistem saraf aferen
merupakan sistem saraf yang
membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat.
Sistem Regulasi
145
12 saraf tersebut dapat dikelompokkan lagi sebagai berikut:
I,II, dan VIII adalah saraf sensorik.
III, IV, VI, XI adalah saraf motorik.
V, VII, IX, dan X adalah saraf gabungan antara sensorik dan motorik.
Saraf X (saraf vagus)disebut juga saraf pengembara karena daerah yang
dipengaruhinya amat luas.
Saraf ini bekerja secara tidak sadar walaupun merupakan saraf sadar.
b.
Sistem saraf tak sadar (otonom)
Terdiri dari:
1)
Sistem saraf simpatik
2)
Sistem saraf parasimpatik
No
Nama
Asal neuron
Menuju ke
Fungsi
I
II
III
IV
V
VI
Olfaktori
Optik
Okulomotor
Troklear
Trigeminal
Abdusena
Selaput lendir, hidung
Retina mata
Proprioseptor otot bola
mata
Proprioseptor otot bola
mata
Gigi dan kulit muka
Proprioseptor otot bola
mata
-
-
Otot penggerak
bola mata
Otot lain penggerak
bola mata
Otot pengunyah
Otot lain penggerak
bola mata
Mencium
Melihat
Mensarafi otot bola
mata, mengerling
Menggerakkan bola
mata
Mengunyah
Menggerakkan bola
mata
VII
VIII
IX
X
XI
XII
Fasial
Auditori
Glosofaring
Va g u s
Spinal
Hipoglosal
Ujung pengecap di ujung
lidah
Koklea dan saluran
semisirkuler
Ujung pengecap di lidah
belakang
Ujung saraf alat-alat
dalam paru-paru lam-
bung, aorta, dan laring
Otot belikat
Otot lidah
Mengecap dan
mengatur mimik
muka
Keseimbangan
dan pendengaran
Mengecap dan
menelan
Sakit, lapar, mene-
lan, sekresi getah
lambung
Bicara dan peng-
gerak kepala
Bicara, menelan,
mengunyah
Otot muka, kelenjar
ludah
-
Kel.parotis otot
penelan
Saraf parasimpatik
ke jantung
Otot belikat
Otot lidah
Sistem saraf eferen
merupakan sistem saraf yang membawa impuls
dari saraf pusat ke efektor.
Berdasarkan sumbernya, saraf tepi dibagi dua: saraf cranial dan saraf spinal.
Perhatikan Tabel berikut!
Tabel Macam-macam saraf otak pada saraf tepi
146
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Latihan 9.1
Kedua saraf tersebut bersifat antagonis. Jika saraf simpatik
menyebabkan kontraksi pada suatu efektor, saraf parasimpatik
menyebabkan relaksasi pada efektor tersebut. Mekanisme kerja seperti itu
bertujuan agar proses-proses di dalam tubuh berjalan dengan normal.
Contoh pengaruh saraf simpatik dan parasimpatik terhadap efektor
adalah saraf simpatik menyebabkan kecepatan dan volume kecepatan
jantung bertambah, sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan
kecepatan volume kecepatan jantung berkurang.
Contoh lainnya saraf simpatik menyebabkan otot siliari mata relaksasi
sedangkan saraf parasimpatik menyebabkan otot siliari mata kontraksi.
Latihan 9.1 berikut akan menumbuhkan
keingintahuan
,
mengembangkan
kecakapan sosial
dan
akademik
kalian.
Diskusikan dengan kelompok kalian masing-masing, bagaimana mekanisme
terjadinya gerak refleks?
B. Endokrin
Endokrin merupakan nama atau istilah sebuah kelenjar. Kelenjar
endokrin (kelenjar buntu) adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus yang menghasilkan hormon.
Hormon berasal dari kata hormaein yang berarti memacu atau
menggiatkan.
Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
1.
Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang
peranan dalam metabolisme.
2.
Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
3.
Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon
pertumbuhan, hormon timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan
menjadi:
1.
Kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar.
2.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di daerah leher.
Sistem Regulasi
147
3.
Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, terletak di dekat kelenjar
gondok.
4.
Kelenjar epifise.
5.
Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
6.
Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal.
7.
Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, terletak di sebelah
bawah lambung (ventrikulus).
8.
Kelenjar usus dan lambung.
9.
Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah
rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.
1.
Kelenjar Hipofisis
Menghasilkan hormon-hormon, yaitu:
a.
Pada lobi anterior (Lobi depan):
1)
Hormon somatotrof
(
STH atau growth hormone
).
Fungsi: menstimulasi pertumbuhan tubuh.
Jika kelebihan hormon: menyebabkan gigantisme (pertumbuhan
raksasa), menyebabkan akromegali (pertumbuhan pada ujung-ujung
tulang pipa). Jika kekurangan hormon ini menyebabkan kretinisme
(kekerdilan).
2
)
Luteotropic Hormone (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen.
Fungsi: merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3)
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atau hormon treotrop.
Fungsi: merangsang sekresi kelenjar tiroid.
4)
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) atau hormon adrenotropin.
Fungsi: merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks
adrenal.
5)
Gonadotropic atau hormon kelenjar kelamin
a)
Folikel Stimulating Hormone
(FSH), terdapat pada wanita dan
pria. Fungsi: pada wanita merangsang pertumbuhan folikel dalam
indung telur atau ovarium, pada pria untuk mempengaruhi proses
spermatogenesis.
b)
Luteinizing Hormone
(LH) atau
Interstitial Cell Stimulating Hor-
mone
(ICSH).
Fungsi: pada wanita untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel
telur, pada pria untuk merangsang sel interstitial leydig di dalam tes-
tis agar menghasilkan testosteron.
148
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
b.
Pada lobi intermedia (lobi tengah)
Pada manusia bagian ini rudimenter, pada katak bagian ini
menghasilkan hormon
Melanosit Stimulating Hormone
(MSH) atau
intermedin
. Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna
kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-
sel melanofora kulit.
c.
Pada lobi posterior (lobi belakang)
1)
V
asopresin
untuk mempengaruhi tekanan darah
2)
Petresin
3)
Oksitosin
untuk membantu proses kelahiran
2.
Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan:
a
.
Tiroksin
b.
Triodotironin
c.
Kalsitonin
Fungsi:
a.
Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas, oksidasi di
sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.
b.
Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi
jaringan tubuh.
c.
Berpengaruh dalam mengubah tirosin.
Jika kelebihan hormon: menyebabkan morbus Basedowi, yaitu
meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup,
emosional, pelupuk mata terbuka lebar, dan bola mata melotot
(eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan gigantisme.
Jika kekurangan hormon pertumbuhan terhenti.
Bila terjadi pada anak-anak menyebabkan kretinisme.
Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yakni kegemukan
(obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan menurun.
3.
Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok
Hormon yang dihasilkan:
parathormon
, berfungsi mengatur pertukaran
zat kapur dan fosfor dalam darah.
Jika kelebihan hormon b
erakibat kadar kalsium dalam darah meningkat,
hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut
batu ginjal.
Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
Sistem Regulasi
149
4.
Kelenjar Epifise
Menghasilkan hormon yang fungsinya belum jelas.
5.
Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan
Hormon yang dihasilkan:
somatotrof
atau hormon pertumbuhan berfungsi
untuk pertumbuhan.
Jika kelebihan hormon gigantisme dan akromegali.
Jika k
ekurangan hormon menyebabkan kekerdilan.
6.
Kelenjar Suprarenalisa atau Kelenjar Anak Ginjal atau Kelenjar
Adrenal
a
.
Bagian kulit menghasilkan:
1)
Mineralo-kortikoid, menyerap Na dari darah dan mengatur reabsorpsi
air pada ginjal.
2)
Gluko-kortikoid, menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein
menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi
glukosa.
b.
Bagian dalam menghasilkan:
adrenalin dan epineprin
Fungsi:
1)
Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit
dan kelenjar mukosa.
2)
Mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan
pernapasan.
3)
Mempengaruhi pemecahan glikogen (glikogenolisis ) dalam hati
sehingga menaikkan kadar gula darah.
7.
Kelenjar Langerhans
Hormon yang dihasilkan:
Insulin
, berfungsi antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk
mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan
hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis (diabetes mellitus).
8.
Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin dan kolesistokinin.
K
elenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut
berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.
9.
Kelenjar Kelamin
a.
Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon kelamin pria
(androgen) dan sel sperma.
150
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Latihan 9.2
Androgen yang terpenting adalah testosteron, yang berfungsi untuk :
1)
Mempertahankan proses spermatogenesis.
2)
Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
b)
Kelenjar kelamin perempuan (ovarium) menghasilkan sel telur (ovum)
dan hormon perempuan yang meliputi:
1)
Estrogen dihasilkan oleh sel folikel de Graaf.
2)
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel
yang telah ditinggalkan sel telur.
Kerjakan latihan 9.2 berikut yang akan menumbuhkan
keingintahuan
dan
kecakapan akademik
kalian!
Uraikan fungsi progesteron khususnya pada ibu hamil dan menyusui!
C. Indra
Indra tubuh terdiri dari 5 macam, yaitu penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap, dan peraba.
1.
Indra Penglihatan
Indra penglihatan, yaitu mata. Mata merupakan indra utama. Dua
pertiga dari perhatian otak diambil oleh apa yang dilihat oleh mata dan
dua pertiga dari informasi-informasi yang disimpan di otak berasal dari
penglihatan seperti gambar
, kata-kata, dan lain bentuk penglihatan.
Bagian mata
a.
Bagian luar mata
Dinding bola mata terdiri atas 3 lapis:
1)
Bagian terluar berupa sklera yang pucat dan keras, dan dapat terlihat
dari depan sebagai bagian putih mata.
2)
Bagian tengah berupa koroid yang gelap dan lunak serta kaya akan
pembuluh-pembuluh darah.
3)
Bagian terdalam berupa retina yang mendeteksi sinar. Retina sebagai
jaringan tipis dengan daerah kerja yang tidak lebih besar dari pada
kuku ibu jari, mendeteksi secara rinci pemandangan yang penuh
warna dari dunia yang dilihat manusia.
Sistem Regulasi
151
Pupil
Gambar 9.4
Penampang bagian dalam mata manusia
Sumber:
Kamus Visual, 2004 : 177
Lensa
Kornea
Retina
Cairan kaca
Aqueous humour
Jaringan ikat
Otot rectus inferior
Saraf penglihatan
Sklera
Gambar 9.5
Pembentukan bayangan pada retina
Sumber:
Jendela Iptek Jilid 9, 2001 : 52
Saraf optikus
Sinar-sinar cahaya dari objek
ditransmisikan ke mata
Otot untuk memutar bola mata
Bayangan terbalik terbentuk di
belakang retina
Pemfokusan yang baik oleh lensa
Lensa yang diatur oleh otot-otot siliaris
Pemfokusan sebagian oleh kornea
b.
Bagian dalam mata
Kornea yang jernih di bagian depan mata ditutupi oleh suatu lapisan
yang sangat tipis, yaitu konjungtiva. Di belakang kornea adalah iris, suatu
cincin otot-otot berwarna yang mengelilingi lubang yang ada di tengah-
tengahnya, yaitu pupil. Cincin ini secara otomatis melebar dengan adanya
cahaya terang untuk mengecilkan ukuran pupil, melindungi retina mata
yang lembut dari sinar yang terlalu banyak, yang berpotensial merusak
retina.
Pembentukan bayangan
P
erhatikan peristiwa pembentukan bayangan berikut!
Sinar-sinar cahaya dari objek bersinar melalui konjungtiva dan
difokuskan sebagian oleh kornea. Cahaya-cahaya ini melewati pupil dan
difokuskan lebih lanjut oleh lensa, melewati cairan vitreus dan membentuk
suatu bayangan pada retina. Karena kerja lensa, gambaran yang terbentuk
menjadi terbalik, dan otak "memutarnya" kembali. Otot-otot siliaris
mengatur bentuk lensa, membuatnya lebih cembung untuk menfokus
objek-objek yang dekat pada retina.
152
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
2.
Indra Pendengaran
Setelah penglihatan, pendengaran adalah indra yang memberi otak
informasi-informasi utama tentang dunia luar
.
Indra pendengaran adalah telinga.
Bagian telinga
Telinga terdiri atas 3 bagian utama, yaitu:
a.
Bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran pendengaran.
b.
Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan 3 tulang kecil, yaitu
tulang-tulang osikula (malleus, inkus, dan stapes).
c.
Bagian dalam terdiri atas koklea berbentuk rumah siput, saluran
setengah lingkaran, dan rongga-rongga lain yang berisi cairan.
Perhatikan pula penampang telinga dari dalam!
Telinga luar
Lubang telinga
Koklea
Saraf menuju ke otak
Telinga dalam
Telinga tengah
Gendang telinga
Gelombang suara
bergerak
menuju ke
telinga
Gambar 9.6
Telinga dan bagian-bagiannya
Sumber:
Mengenal Ilmu Indera Pendengaran, 2003 : 9
Saluran-saluran (tuba) dan rongga di telinga dalam menempati suatu
tempat berbentuk kandang di dalam ketebalan tulang temporal tengkorak.
Tempat in disebut "Osseus" atau labirin oleh Gabriele Fallopius. Ia juga
memberi nama koklea dari kata latin untuk rumah siput. Labirin berisi
cairan yang disebut perilimfe. Cairan ini mengelilingi satu set selaput yang
disebut selaput labirin yang berada di dalam labirin, mengikuti bentuknya.
Di dalam labirin yang berselaput ada cairan lain, yaitu endolimfe.
Osikula telinga
Tulang-tulang osikula telinga yang terentang di telinga tengah merupakan
tulang-tulang terkecil di dalam tubuh manusia.
Ada 3 jenis, yaitu:
a.
Tulang palu (tulang malleus)
b.
Tulang pelana (tulang inkus)
c.
Tulang sanggurdi (stapes)
Sistem Regulasi
153
Menempel pada mereka adalah 2 otot
yang terkecil dalam tubuh manusia, yaitu
otot tensor timpani dan otot stapedius. Jika
suara yang sangat keras mencapai gendang
telinga, otot-otot tersebut berkontraksi.
Mereka meredam atau mengurangi
gerakan gendang telinga dan gerakan
mereka sendiri untuk mencegah getaran-
getaran yang terlalu kuat merusak telinga
dalam yang halus.
3.
Indra Penciuman
Makanan dan minuman yang beracun, busuk atau tidak dikenal,
menghasilkan bau tajam dan rasa aneh, yang merupakan peringatan
untuk tidak memakan atau meminumny
a. Penciuman juga merupakan
sistem peringatan dini untuk udara yang tercemar, asap, dan bahaya-
bahaya lain. Penciuman mendeteksi bau dedaunan, bumbu-bumbu, dan
minyak wangi, pengecap menangkap rasa sedap makanan yang enak.
Indra penciuman adalah hidung.
Bagian hidung
a
.
Bagian dalam hidung
Pada atap rongga hidung terdapat suatu daerah berambut yang
ukurannya sedikit lebih besar daripada sebuah prangko. Daerah ini disebut
epitel olfaktorius yang terdiri atas ribuan sel-sel yang dikhususkan untuk
mendeteksi berbagai bau. Lebih kurang ada 6 sampai 30 jenis sensor di
permukaan sel-sel tersebut. P
ada saat molekul bau dari udara mendarat
pada sel-sel tersebut, maka menghasilkan impuls saraf (rangsangan saraf).
Impuls ini berjalan ke bulbus olfaktorius (bulbus = bentuk lampu) di mana
mereka akan dipilih-pilih menurut jenisnya dan diproses, kemudian dikirim
melalui saraf penciuman (saraf olfaktorius) ke otak.
Saraf penciuman
Anak tekak
Tulang rawan sayap hidung
Tulang hidung
Kerang hidung tengah
Selaput penciuman
Kerang
hidung atas
Kerang
hidung bawah
Mimisan
Mimisan biasanya tidak perlu
dirisaukan, ini dapat terjadi kalau
lapisan hidung terlalu kering. Kalau
kalian mimisan, duduklah dengan
kepala kalian maju ke atas
mangkuk dan pijit lubang hidung
kalian hingga tertutup luka akan
segera berhenti setelah sekitar 10
menit.
Tahukah kamu?
Sumber:
Oxford Ensiklopedi Pelajar Jilid
3, 2005:92
Gambar 9.7
Bagian dalam hidung manusia
Sumber:
Kamus Visual, 2004 : 175
154
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
b.
Sensor-sensor penciuman
Di bawah mikroskop elektron, epitel olfaktorius terlihat sebagai massa
rambut dan saraf atau benang. Rambut-rambut ini disebut silia, dan
mereka menyebar dari tonjolan-tonjolan sitoplasma sel-sel reseptor
penciuman (sel-sel penerima bau). Silia memiliki paku-paku kecil yang
dianggap merupakan titik interaksi antara bahan-bahan yang berbau dan
sel saraf reseptor
.
4.
Indra Pengecap
Indra pengecap berupa lidah. Lidah adalah salah satu bagian otot-
otot dalam tubuh yang sangat mudah bergerak.
Fungsi lidah:
a.
Sebagai indra pengecap.
b.
Membantu mengunyah makanan dan menggerakkannya ke seluruh
rongga mulut.
c.
Membersihkan gigi-gigi dari makanan yang terselip di antara gigi.
d.
Membentuk suara pada waktu berbicara.
Lidah berakar di rahang bawah, pada otot-otot geniohioid dan
milohioid, dan pada tulang hioid di bagian atas leher.
Indra pengecap kita hanya mampu mengecap 4 citarasa, yaitu manis,
asin, asam, dan pahit.
Kuncup pengecap untuk masing-masing citarasa terletak pada daerah lidah
yang berbeda, yaitu:
a.
Bagian tepi depan untuk rasa manis
b.
Bagian tepi samping untuk rasa asam
c.
Bagian belakang untuk rasa pahit
d.
Bagian depan untuk rasa asin
Macam papila lidah:
a.
Filiformis (papila benang)
b
.
Fungiformis (papila jamur)
c.
Circumvalata (papila melingkar)
5.
Indra Peraba
Indra peraba berupa kulit. Pada orang dewasa, mantel kulit hidup ini
beratnya lebih kurang 5 kg dan memiliki luas sebesar 2 m
2
. Lapisan
permukaannya yang keras yaitu epidermis, terus menerus mengganti
dirinya agar selalu terjadi proses perbaikan karena perusakan dan
menjauhkan air, debu, kuman, dan sinar-sinar yang berbahaya seperti
ultraviolet dari matahari.
Asam
Pahit
Manis
Gambar 9.8
Kuncup-kuncup pengecap
untuk masing-masing citarasa pada lidah
Sumber:
Mengenal Ilmu Indera Perasa dan
Penciuman, 2003 : 20
Asam
Asin
Sistem Regulasi
155
Latihan 9.3
Permukaan kulit adalah mati. Terdiri atas sel-sel mati yang datar dan
saling berkait, terisi oleh keratin, yaitu protein yang keras. Sel-sel dihasilkan
oleh pembelahan yang terus-menerus pada dasar lapisan teratas kulit, yaitu
epidermis.
Dermis jauh lebih tebal dan berisi berbagai sensor yang hanya dapat dilihat
dengan mikroskop, yaitu bertanggung jawab untuk perubahan yang
merupakan kombinasi dari penekanan ringan, penekanan berat, panas,
dingin dan sakit.
Dermis merupakan tempat beradanya 3 juta gulungan-gulungan kecil
kelenjar keringat dan folikel atau gelembung rambut dalam jumlah yang
lebih kurang sama, yang merupakan sumber tumbuhnya rambut.
Latihan 9.3 berikut agar kalian
berpikir kritis
dan mengembangkan
kecakapan akademik
kalian.
D.
Kelainan atau Penyakit pada Sistem Regulasi Manusia
Analisalah!
Mengapa kulit manusia mempunyai warna yang berbeda-beda ?
Kelainan atau penyakit pada sistem regulasi meliputi saraf, endokrin
dan pengindraan.
Kelainan penyakit antara lain:
1.
Radang dingin, yaitu aliran darah tidak sampai pada bagian tubuh
yang terserang sehingga bagian tubuh itu dapat mati.
2.
Epilepsi, yaitu suatu keadaan, bukan suatu penyakit, serangan muncul
jika otak, atau bagian dari otak tiba-tiba berhenti bekerja sebagaimana
mestinya selama beberapa saat.
3.
Nyeri, yaitu perasaan tidak enak yang mengisyaratkan kepada kita
tentang adanya cedera pada tubuh kita.
4.
Eksem, yaitu sejenis gangguan pada kulit, bagian kulit yang terkena
eksem akan melepuh, kering dan pecah-pecah dan timbul benjolan-
benjolan kecil.
156
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
Rangkuman
Tu g a s
Tugas berikut menumbuhkan
keingintahuan
dan menumbuhkan
kecakapan hidup
kalian.
Carilah beberapa kelainan atau penyakit yang lain pada sistem regulasi
manusia!
1.
Unit dasar sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.
2.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus yang menghasilkan hormon.
3.
Berdasar aspek macam dan letaknya, kelenjar endokrin dibedakan
menjadi: kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar
pankreas, kelenjar adrenal dan kelenjar gonad.
4.
Indra tubuh terdiri dari 5 macam yaitu penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap dan peraba.
Evaluasi
A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf
a, b, c, d,
atau
e
!
1.
Susunan saraf pusat manusia terdiri atas ....
a.
otak dan serabut saraf
b.
otak dan sumsum belakang
c.
sumsum lanjutan dan serabut saraf
d.
sumsum lanjutan dan otak
e.
saraf sadar dan saraf tak sadar
2.
Neuron yang dendrit dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain
adalah neuron ....
a.
sensorik
d.
konektor
b.
motorik
e.
aferen
c.
eferen
Sistem Regulasi
157
3.
Kadar gula darah diatur oleh hormon ....
a.
adrenalin dan tiroksin
d.
insulin dan adrenalin
b.
tiroksin dan insulin
e.
tiroksin dan prolaktin
c.
insulin dan prolaktin
4.
Basedowi adalah penyakit karena ....
a.
kekurangan tiroksin
d.
kerusakan Langerhans
b.
kelebihan hormon insulin
e.
kelebihan tiroksin
c.
kerusakan pankreas
5.
Tulang-tulang pendengaran yang terdapat pada telinga bagian tengah
terdiri atas ....
a.
stapes, malleus, dan inkus
b.
skala media, stapes, dan inkus
c.
koklea, inkus, dan stapes
d.
utrikula, sakulus, dan inkus
e.
sakulus, stapes, dan malleus
6.
Kekurangan hormon tiroksin dapat menyebabkan ....
a.
morbus basedowi
d.
gigantisme
b.
diabetes insipidus
e.
gondok
c.
kretinisme
7.
Lobus anterior pada hipofisis menghasilkan ....
a.
hormon tiroksin
d.
hormon vasopresin
b.
hormon antidiuretik
e.
hormon kortin
c.
hormon gonadotropin
8.
Saraf motorik membawa rangsangan dari ....
a.
alat-alat panca indra ke sarat parasimpatik
b.
otot-otot ke susunan saraf simpatik
c.
pusat saraf ke otot-otot
d.
alat-alat panca indra ke pusat saraf
e.
alat-alat indra ke saraf parasimpatik
9.
Ovarium pada wanita selain menghasilkan sel telur juga menghasilkan
hormon ....
a.
testosteron
d.
adrenalin
b.
tiroksin
e.
estrogen
c.
insulin
10. Alat keseimbangan yang terdapat dalam ampula adalah ....
a.
otolit
d.
ampula
b.
organ korti
e.
krista
c.
sakulus
158
Panduan Pembelajaran
BIOLOGI XI SMA/MA
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan
jelas!
1.
Sebutkan macam-macam saraf otak pada saraf tepi!
2.
Sebut dan jelaskan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis!
3.
Bagaimanakah proses mendengar pada manusia?
4.
Sebutkan fungsi lidah bagi manusia!
5.
Apakah yang dimaksud dengan:
a.
insulin
b.
hipothalamus
c.
gigantisme
Kerjakan tugas berikut ini yang akan menumbuhkan
wawasan
produktivitas,
keingintahuan,
dan mengembangkan
kecakapan hidup
kalian!
Buatlah kliping tentang kelainan atau penyakit yang terjadi pada sistem
regulasi manusia!
Tugas Portofolio